Tubuh

Kata orang, saya termasuk yang beruntung. Beruntung karena terlahir dengan wujud fisik yang sama seperti doktrin media dan industri fashion. Yang konon menjadi pemicu maraknya eating disorder di berbagai belahan dunia. Beruntung?

Saya berbadan kurus dengan ukuran 0. Tinggi 160 cm dan berat badan 45 kilogram, Body Mass Index saya tidak pernah bisa lebih dari 17. Persis seperti potongan badam model yang berjalan di catwalk. Hampir semua orang yang saya temui mengaguminya, sementara sisanya berjuang keras untuk meyakinkan bahwa saya harus sembuh dari Anorexia ataupun Bulimia. Anorexia? Bulimia? Diidap oleh seorang cewek yang bisa menghabiskan 2 porsi nasi padang sekali makan? Yang benar saja.


"Enak ya jadi kamu, makan sebanyak apapun nggak takut gendut..."


Saya sudah mendengar kalimat itu mungkin ribuan kali, meskipun sambil bertanya-tanya. Saya tahu, jutaan wanita di sana mungkin berjuang keras menahan nafsu makannya, dan saya bisa seenaknya ngemil es krim vanilla dengan french fries. Oh, ditambah dengan setangkup burger. Iya, ngemil.


Kondisi tubuh seperti ini bukan berarti kebahagiaan. Jauh bedanya.


Saya sudah terlalu sering ke dokter dan rumah sakit. Bahkan, ada satu rumah sakit di mana hampir seluruh susternya kenal saya dan hafal betul riwayat penyakit saya. Siapa yang tak kenal seorang anak yang hampir sepertiga hidupnya dihabiskan di rumah sakit itu karena Malabsorsi?


Malabsorsi mungkin kedengarannya sepele dan mungkin, menyenangkan. Singkatnya, sindrom ini membuatmu tidak akan menyerap kelebihan zat apapun yang sedang tidak dibutuhkan tubuh. Yup, termasuk lemak. Nggak mungkin bisa gemuk! Yay?


Sepintas, Malabsorsi ini tidak berbahaya. Dia hanya membuatmu kurus saja, namun menunggumu sampai cukup lelah dan lalai untuk mengonsumsi makanan bernutrisi lalu mempersilakan segala macam penyakit untuk masuk. Bukan mempersilakan sih, tapi kekurangan nutrisi kan akan selalu berujung demikian. Menyenangkan?

Mungkin saya nggak perlu cerita lebih mendetail tentang Malabsorsi  ini dan bagaimana saya hidup dengannya... Kamu akan mengetahui sendiri ketika bertemu saya suatu saat nanti. Yang jelas, saya cuma mau mengingatkanmu...

Dibalik seluruh keluh kesahmu akan timbangan, ada orang lain yang berharap untuk seenggaknya, bisa merasakan hal tersebut.

Keko: Sarah

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

4 komentar:

Bellacitradi mengatakan...

peluuuk sarah, duh jangan jangan tubuhku juga gitu :(

Keko: Sarah mengatakan...

Ayo semangat ya Bel! :D

dinikopi mengatakan...

Wah, aku baru tahu ada yang namanya Malabsorbsi kak. Jadi dengan kata lain, kakak kudu jaga makan banget-bangetan dong ya.. Soalnya kalo lengah dikit, badan bisa sakit. :'(

Unknown mengatakan...

Aku cuma mau bilang: "Enak ya jadi kamu, makan sebanyak apapun nggak takut gendut..."

Kiss,
WAP