Cerita Angkot pt.1

*Tidak mau kalah dengan episode terakhir Harry Potter, tulisan kali ini sengaja saya bagi menjadi beberapa sesi*

Jujur, saya sedang menduga-duga, jangan-jangan saya mengidap fetish dengan makhluk yang bernama ANGKOT. Ya, yang biasanya berwarna biru, putih atau merah itu. Tapi bukan yang ada gagangnya dan ada di kamar mandi loh ya, kalau yang itu namanya gayung. But before you're too far expecting, saya sendiri belum sampai fase suka mencium-cium angkot, apalagi supirnya. Saya cuma merasa adanya suatu ketertarikan, suatu dorongan magis antara saya ini dengan yang angkot ini.

Suatu fakta lainnya adalah, saya sering sekali mengalami kejadian-kejadian yang cukup fenomenal dibalik benda ini. Bukan soal ngetem sembarangan atau kebut-kebutan kejar setoran, tetapi menikmati angkot ternyata bisa menjadi wisata hati bagi saya. Ada romantika yang jujur dan apa adanya yang dipentaskan di dalam makhluk ini.

Seperti siang itu, saya duduk sendiri di angkot. Pulang dari kampus dan semuanya terlihat begitu biasanya. Tangan saya baru merogoh tas, mengambil headset seperti biasa; ketika supir angkotnya mendadak bertanya,

"Mbak, kalau lupa password pesbuk *Facebook maksudnya* itu bisa diurus di kelurahan, nggak?"

DANG!
Kata siapa Mark Zuckerberg sekarang menjabat sebagai lurah?

Tapi selorohnya yang begitu lugu dan jujur sukses menahan tawa sebelum meledak tak terkendali. Saya ternyata sanggup terenyuh dengan pertanyaan fenomenal itu. Diam-diam saya salut sama pemikirannya yang mulai think globally itu (walaupun tindakannya benar-benar act locally). Suatu pernyataan yang polos itu serta merta menjabarkan romantisme masyarakat kelasnya, di mana ada keinginan yang begitu kuat untuk mengikuti perkembangan zaman yang diiringi dengan keterbatasan wawasan. Elitisme internet luntur seketika dan globalisasi bukan hanya masalah pencapaian daerah, tetapi lebih terhadap pencapaian terhadap segmentasi masyarakat tertentu.

Sepertinya ini adalah bukti nyata keberhasilan dari kampanye Internet Masuk Desa itu.

Keko: Sarah

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar: