If God had wanted me otherwise, God would have created me otherwise. - Johann von GoetheJadi ceritanya, quote inilah yang lagi bandel di kepala saya, nongkrong tak kenal waktu. Seenak jidat, walaupun saya juga tak tahu apakah quote ini punya jidat. Oke, skip.
Tapi apapun yang wujud dari sang quote ini, yang jelas efeknya cukup luar biasa bagi saya. Jadi kita semua ini diciptakan dengan demikian karena alasan tertentu yang cuma diketahui oleh Yang Maha Mengetahui. Selalu ada alasan dari setiap lekuk muka kita, dari setiap milimeter kulit kita. Selalu ada alasan kenapa mata kita diciptakan di depan dan bukannya di samping (yang pasti selain untuk membedakan kita sebagai manusia dengan ikan), selalu ada alasan kenapa konektivitas hati dengan otak suka putus-putus. Selalu ada alasan juga kenapa kita diciptakan sebagai kita, bukan dia, bukan mereka. Karena tidak ada garansinya kalau kita bisa benar-benar bahagia ketika kita ada di posisi orang lain (yang kelihatannya lebih bahagia daripada kita itu).
Dan berarti selalu ada alasan juga kenapa kita tersakiti oleh orang lain, harus nangis berkali-kali (selain untuk 'berbagi' dengan produsen tisu, tentunya).. karena mungkin Tuhan menciptakan orang-orang semenyebalkan itu sebagai peringatan biar kita sadar kalau tindakan-tindakan tertentu bisa menyakiti orang lain. Mungkin kan?
Jangan salah juga, bahkan maling sandal pun tercipta membawa misi khusus dari Yang Maha Kuasa. Mungkin saja kan kalau mereka itu bertugas untuk mengingatkan kita agar jangan berlebihan dalam berdandan untuk bertamu ke rumah Tuhan?
Everyone matters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar