Balada Menahan Hawa Nafsu

Hey, hello guys!
I know, I definitely know ini udah lamaaaa banget dari posting saya terakhir. Maklum, kerjaan. :p

Well, actually I got a new job, playing around in the new kind of advertising media called social media.
Ok skip, bukan itu fokus utamanya.

Kali ini posting saya nggak jauh-jauh dari bulan Ramadhan, karena kebetulan saya memang seorang Muslim dan rasanya nggak afdol kalau blogging di bulan Ramadhan tanpa menyinggung-nyinggung hal ini.

Saya juga sebenarnya kurang paham sih tentang ilmu agama, Sholat pun masih sering bolong, huruf Arab pun susah payah bacanya. Sering berpakaian berbuka aurat, tapi Alhamdulillah masih bisa menghargai macam-macam definisi Tuhan menurut orang lain.

Jadi, harap dimaklumi ini semua pandangan dari orang biasa saja, yang masih sering kesiangan waktu Sholat Subuh dan sering melewatkan jam Sholat Maghrib karena terjebak di kemacetan Jakarta setelah pulang kerja. Nggak bisa sepenuhnya dipercaya, kok :)

Oh iya, saya pun jarang berpuasa lho, karena memang badannya nggak kuat. Jadi bagi saya sih lebih baik nggak bisa selalu berpuasa daripada nggak bisa sehat sama sekali. Tapi, (mungkin ini lucunya) saya termasuk orang yang cuek untuk makan minum di depan orang yang berpuasa. Meskipun, saya adalah orang Muslim juga.

Bukannya nggak menghargai, but I think it's just an ordinary scene. Menahan lapar dan haus itu biasa kok. Toh 14 jam tanpa makan minum nggak akan pernah membuat kamu ditarik pulang ke Rahmatullah selama kamu memang kuat. Sehari-hari juga banyak kok saudara kita yang nggak makan dan minum bukan karena puasa, tapi karena nggak bisa.

Mungkin ini aneh, tapi saya selalu merasa lucu sama mereka yang terlalu sensitif sama aroma masakan di siang hari. Kok bisa-bisanya mereka ngomel, padahal toh mereka juga pasti nanti bisa makan sepuas-puasnya (bahkan sampai berlebih) selepas Maghrib. Coba bandingkan sama mereka yang menahan lapar dan haus seharian bukan karena puasa, tapi karena nggak ada yang bisa mereka makan.

Gini deh, pernah nggak kamu dilabrak oleh seorang fakir atau dhuafa karena makan enak di depan mereka? Padahal mungkin mereka udah berpuasa 2 hari lebih. Pernah nggak kamu mendengar ada rombongan fakir dan dhuafa memprotes stasiun TV yang kerap menayangkan makanan yg nggak affordable buat mereka pada hari-hari biasa? Nggak kan?

Lagian juga kalau imannya benar-benar kuat ya nggak akan kalah kok dengan semilir aroma ayam goreng yang kebetulan numpang lewat... :)

Keko: Sarah

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar: