Streetfeeding

Halo!
*bersih-bersih sarang laba-laba di blog ini*

Jadi.. Ok, saya emang lagi jarang menulis di sini, lebih update menulis skripsi padahal skripsinya sendiri juga terlantar. Semuanya saja terlantar! #drama

But the good thing is, seenggaknya saya nggak membiarkan hewan terlantar. Jadi ya nggak buruk-buruk amat lah ya :)

Nah, omong-omong hewan terlantar, asisten rumah tangga saya mengemban misi mulia setiap harinya untuk memberikan sedikit nasi campur ikan kepada rekan-rekan berkaki empat di sekitar rumah, berhubung saya setiap harinya lebih sering berada di kantor. Katanya akun @Gardasatwa di Twitter sih, Streetfeeding namanya. 

Awalnya, kegiatan ini mendapat tentangan penuh dari tetangga. Saya dituduh mendukung kucing-kucing itu untuk bertahan di sekitar komplek perumahan. Ada yang konon terkena penyakit toksoplasma (yang padahal muncul karena gaya hidup tidak sehat), ada yang terganggu dengan suara mengeongnya, ada yang sebal karena teras rumahnya jadi halte peristirahatan, ada yang tak terima makan siangnya disambar kucing-kucing tersebut, bahkan ada yang jijik dengan tampang mereka yang kurus kering menyedihkan. Bahkan ada yang melemparinya dengan batu, mengikat ekornya dengan kaleng. Tapi saya tidak peduli.

Streetfeeding di sekitar komplek rumah masih terus saya lakukan, mengundang semakin banyak jumlah kucing mampir ke rumah saya setiap hari dan begitu pula dengan cemoohan yang saya dapat. Asisten rumah tangga saya pun kena imbasnya. Bahkan sesama asisten dari rumah sebelah turut meneriakinya "Wooo, kurang kerjaan!" acapkali ia mengemban misi mulia itu. Beruntungnya saya, ia tak terpengaruh. Asisten rumah tangga saya yang bahkan tak lulus SD itupun ternyata paham juga tentang menghargai makhluk hidup.

Sebulan kemudian, para kucing itu mulai menunjukan perubahan. Badan-badan yang kurus kering itu mulai sedikit berisi. Bulu-bulunya pun menghalus karena mendapat nutrisi yang cukup. Mereka tidak pernah mencuri lagi, karena perutnya mulai sering merasa kenyang. Tidak ada lagi suara mengeong yang mengganggu di depan rumah. Tidak ada lagi yang sering tidur di rumah mereka, semuanya pindah ke halaman rumah saya. Tidak ada yang kotor juga karena mereka tidak tidur di dalam got lagi. Mereka pun mulai berperilaku manis kepada setiap manusia yang lewat. Anak-anak balita merasa senang, karena punya teman yang lucu.

Dan sekarang, para ibu-ibu di sekitar komplek sering mengajak anaknya bermain dengan para kucing-kucing ini, mengajarkan kasih sayang untuk tidak menjahili mereka.

See how a little step could make a big difference? :)

Keko: Sarah

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar: